Rabu, 28 Oktober 2009

Kebahagiaan

Dalam Hidup yang terpenting itu perasaan bahagia.
Perasaan bahagia yang permanen.

Pahamilah bagaimana perasaanmu menjadi Bahagia.
Lalu ikuti hasrat itu.

Ikuti hasratmu untuk Bahagia.
Temukan ide untuk bahagia.

Buat seolah-olah kita sudah bahagia dengan semua yang kita alami.
Kita bersyukur dengan semua yang sudah maupun sedang kita alami.
Dan jangan mengeluh.

Bahagia juga hasil dari suatu proses penerimaan diri.
Kita bisa menerima diri kita dengan jujur apa adanya.

Bahwa tak masalah bagaimana wajah kita.
Kita tetap menghargai dan menyayangi wajah kita.

Kita fokus pada menemukan dan menciptakan Kehidupan yang bermakna.
Karena apabila kita telah menemukan dan menciptakan kehidupan yang bermakna,
Maka Kebahagiaan otomatis pasti datang menghampiri kita.

Belajarlah memilah antara Fakta, Realita dengan Imajinasi, khayalan yang kosong.
Aturlah pikiran kita agar kita bahagia.
Manage pikiran kita dengan baik.
Kita harus berani me-manage pikiran kita.
Paksa diri kita untuk me-manage pikiran kita, bila ia menolak.
Ini demi Kebaikan kita dan demi Kebahagiaan kita juga.


So, Bahagialah Setiap Saat Karena itu memang Hak Kita Yang di Berikan Tuhan Semenjak Kita Lahir...

Memaafkan keadaan

Saat ini, adalah saat ini.
Bukan kemarin bukan besok.

Rancanglah saat ini dalam pikiran mu dengan sebaik-baiknya.
Tidak usah pedulikan masa lalu mu yang kelam.

Masa lalu tidak berarti apa-apa.
Berilah arti yang positif bagi masa lalu mu itu.
Ia tidak berarti apa-apa, sampai kamu yang memberi arti.

Kubur dalam-dalam masa lalu mu itu.
Maafkanlah dengan sepenuh hati masa lalu mu itu.

Buat dada mu terasa lapang ketika engkau melihat masa lalu mu.
Maafkan semua keadaan yang menimpa mu dulu.
Ikhlaskan dan Pasrahkan semuanya kepada Tuhan Pencipta alam semesta.
Allah Azza wa Jalla.

Memang tidak mudah untuk memaafkan keadaan.
Apalagi keadaan yang membuat kita takut, terdiam, dan terpenjara.
Seolah ini takdir Tuhan yang kejam.
Padahal tidak, tidak sama sekali.
Mana mungkin Tuhan yang kita percayai itu,
justru menyengsarakan kita.

Yakinlah bahwa di setiap keadaan, kejadian dan peristiwa di dalam hidup kita.
Adalah keadaan terbaik yang di berikan tuhan untuk kita.
Dan ada hikmah dan manfaat yang bisa kita lihat dari keadaan tersebut.

Yang terpenting dari setiap keadaan, kejadian dan peristiwa yang kita alami, kita maknai dengan makna yang mulia, makna fitrah kita sebagai manusia, yaitu makna yang positif.
Pemaknaan yang benar dan tepat serta sesuai itulah yang akan menentukan kondisi emosional kita.
Apakah kondisi emosional kita positif berarti kita bahagia, senang, gembira, tenang, damai.
Ataukah kondisi emosional kita negatif akibat salah pemaknaan tadi sehingga kita mengalami perasaan takut, was-was, cemas, gelisah, sedih, marah, sengsara.


So, MAAFKANLAH KEADAAN DAN MAKNAI KEADAAN ITU SECARA POSITIF.

masih ada harapan

Masih ada harapan.
Berarti masih ada semangat hidup.

Walau itu hanya sekecil ujung jarum.
Harapan itu tetaplah berarti.

Apapun Harapan kita, tetaplah berharap.
Berharaplah dengan sepenuh hati, dengan penuh percaya diri.

Karena sesuai dengan Hukum Harapan.
Apapun yang kita harapkan dengan penuh percaya diri dan sepenuh hati.
Pasti menjadi kenyataan.

Pasti menjadi kenyataan.
Pasti menjadi kenyataan.
Pasti menjadi kenyataan.

Afirmasikan ini terus menerus.
Dan kenyataannya Pasti sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Insya Allah....

Masih ada harapan berarti masih ada hidup untuk hari ini.
Masih ada harapan berarti masih ada kebahagian untuk hari ini.
Masih ada harapan berarti Aku masih bisa berjalan.
Masih ada harapan berarti Allah masih mencintaiku.
Masih ada harapan berarti Aku sudah bisa menerima diriku sendiri.
Menerima keadaanku sendiri.
Menerima semua yang ada.
Dengan sebenar-benarnya dari hati yang bersih dan bening.

So, MASIH ADA HARAPAN. ^_^